Hanyakau perlu tahu, Sahabat!
Aku tidak pernah menginginkan hari perpisahan itu terjadi. Pun aku tidak pernah menolak untuk dipertemukan sosok yang bisa membuatku belajar untuk mendewasakan diri. Tapi apalah, kaki ini harus tetap melangkah untuk menggapai setiap jengkal mimpi. Kita dipertemukan di tempat yang sekarang bukan karena sebuah kebetulan. Surat kecil inilah yang aku tulis melalui kesukaran, kebahagiaan dan air mata.Tahukah kalian? hatiku kini menanggung rasa sepi.Tahukah kalian? akan selalu ada canda tawa yang ingin ku nanti. Karena kita sahabat Kawan, untuk saat ini biarkanlah aku sejenak berimajinasi, mengucap kata seindah-indahnya. Mengingat kembali setiap detik waktu yang telah kitalewatkan. Aku mengingatnya baik-baik, waktu disaat aku membuatmu tertawa, waktu disaat membuatmu terluka, waktu disaat membuatmu bersedih, hingga waktu dimana aku harus melepas saat ini. Kita telah mengukir pahit manis kehidupan bersama. Tidak ada kata perpisahan yang bisa kuucap, kawan. Hanya bisa kuucap selamat ja...